Wednesday, October 31, 2012

8:13 PM - No comments

The Day After 4 Years


Hari dimana ada salah satu senyuman terbaik dalam hidup. Dimana ada suatu kebanggan yang mungkin sudah banyak orang yang memilikinya. Hari dimana kedua orang tuamu tersenyum. Itu lah hari setelah empat tahun. Empat tahun yang entah dapat dikatakan berjuang atau tidak. Empat tahun kesempatan untuk belajar. Empat tahun untuk membangun fondasi masa depan. Empat tahun yang menjadi tumpuan harapan orang tua. Empat tahun yang mengajarkan, bahwa hidup harus diperjuangkan sendiri, bukan bergantung pada orang lain, sekali pun sahabatmu.

Setelah waktu panjang yang pada akhirnya terasa begitu singkat. Dan benar saja, sesuatu yang telah hilang akan berarti. Tapi ini bukan kehilangan. Aku hanya berjalan maju. Maju sesuai jalurku. Sesuai masaku. Lalu, saat aku menengok ke belakang. Bbbooooommmmmm !!!! jutaan rasa rindu menggenang seketika begitu melihat jejak – jejak yang masih jelas. Sudah ! itu memang masa lalu.

Masa depanku bukan berakhir pada hari itu. Itu hari pembukaan. Hari dimana aku akan lepas. Aku tak lagi terikat. Aku yang nantinya menemui rimba. Hutan. Aku memasukimu. Dengan segala kejutan yang ada di dalammu.

Terimakasih untuk segala cinta dan benci yang menyertaiku selama empat tahun. Terimakasih untuk segala hinaan dan kesepelean yang telah dilemparkan kepadaku. Semoga kalian mampu menjadi lebih baik J an, baX � h d �i `�e diperjuangkan sendiri, buakn bergantung pada orang lain, sekali pun sahabatmu.


Setelah waktu panjang yang pada akhirnya terasa begitu singkat. Dan benar saja, sesuatu yang telah hilang akan berarti. Tapi ini bukan kehilangan. Aku hanya berjalan maju. Maju sesuai jalurku. Sesuai masaku. Lalu, saat aku menengok ke belakang. Bbbooooommmmmm !!!! jutaan rasa rindu menggenang seketika begitu melihat jejak – jejak yang masih jelas. Sudah ! itu memang masa lalu.

Masa depanku bukan berakhir pada hari itu. Itu hari pembukaan. Hari dimana aku akan lepas. Aku tak lagi terikat. Aku yang nantinya menemui rimba. Hutan. Aku memasukimu. Dengan segala kejutan yang ada di dalammu.
The day after 4 years ^^

Terimakasih untuk segala cinta dan benci yang menyertaiku selama empat tahun. Terimakasih untuk segala hinaan dan kesepelean yang telah dilemparkan kepadaku. Semoga kalian mampu menjadi lebih baik J

with friends

with you :*

with family :D

Wednesday, October 17, 2012

9:02 AM - No comments

Bye :)




Setiap pertemuan adalah awal dari perpisahan dan setiap perpisahan adalah awal dari sebuah pertemuan. Keduanya saling berujung. Ujung yang satu adalah ujung yang lain. Seperti ujung barat dan timur bumi. Akhir dari ujung timur adalah awal dari ujung barat. Dan akhir dari ujung barat adalah awal dari ujung timur.



Pada setiap pertemuan fikiran saya mengarah pada suatu perpisahan. Entah seperti apa perpisahan itu nantinya. Dalam bentuk yang bagaimana. Pada waktu yang bagaimana. Dengan rasa yang seperti apa. Itu adalah kekuasaan masa depan. Bukan perkara ketakutan untuk berpisah di sini. Tapi suatu kenyataan yang ada di depan, namun masih tertutup kabut. Masih terlalu pagi untuk melihat tapi itu pasti terjadi. Lalu pada sebuah perpisahan fikiran saya kembali mengarah kepada sebuah pertemuan. Entah itu baru atau berulang.



Rasa takut adalah penimbul rasa sakit untuk sebuah proses. Nikmati lah proses itu. Katakan "Hay" pada suatu pertemuan dan katakan "sampai jumpa lagi" pada suatu perpisahan.







Tuesday, October 9, 2012

1:13 PM - No comments

Rindu Hujan


##
Semoga aku tak pernah lupa bagaimana rasanya kamu. Sekali pun aku tak merasakan kamu
#
Aku rindu baumu yang melenakan.mengantarkanku pada mimpi. Meletakkanku pada ranjangku. Dari jarak rindu yang begitu jauh aku membayangkan baumu.
#
Dan di sini aku masih menanti saat untuk melepas rindu. Sudah begitu masaknya buah rinduku. Petik lah segera. Hampiri aku.
#
Nanti suatu detik. Saat kita bertemu. Pada waktu yang telah ditentukan Tuhan. Kita memenuhi janji melepas rindu.
#
Kita yang lama terpisah, terpisah oleh siklus. Oleh ketentuan yang tak sama. Aku dan kamu.
#
Rindu mungkin sudah berkerak pada bejana hatiku. Aku butuh kamu untuk meluruhkan keraknya. Nanti, rendamlah aku semaumu.
#
Nanti tembus lah aku hingga ke pori tubuhku. Aku biarkan engkau meresap ke dalamnya. Biar saja karena aku sudah terlalu rindu kamu.
#
Iya. Aku tengah menjalani malam- malam pengap tanpa kamu. Hanya bersama rindu yang tak kunjung terurai. Sampai jumpa nanti. Kamu.
##




~ Menanti kamu yang tak kunjung datang ~