Saturday, August 31, 2013

10:10 PM - No comments

August's Notes



Hidup tidak pernah semudah kelihatannya. Tapi kadang hidup tidak serumit kelihatannya. Ya. KELIHATANNYA. Apa yang terlihat oleh sepasang mata belum tentu sama dengan apa yang dilihat oleh sepasang mata yang lain. Meskipun mereka ada di tempat yang bersebelahan tanpa jarak satu milimeter pun.


Takdir tidak pernah puas untuk membuat kita bahagia sampai tersedak-sedak ataupun bersedih sampai terlunta-lunta. Takdir hanya akan puas membuat kita terkejut samapi kejang. Karena itu lah kepuasan dari takdir. Mengejutkan sampai kita manusia mengucapkan, “wow”, “amazing”, “siapa dinyana”, “bagaimana mungkin”, “kita tidak pernah bisa tahu”, dan berbagai ungkapan rasa terkejut tak percaya atas kehaadirannya.


Air mata tak pernah mampu menghapuskan luka walau iya hanya luka lecet ringan. Air mata juga tak pernah mampu melunturkan kebahagiaan walau iya hanya semburat kilas yang tipis di sudut bibir. Ia juga tak mampu memadamkan amarah yang baru sepercik. Ia hanya keluar seiring dengan emosi yang menginstruksikannya untuk mengalir. Perlahan, hangat, perih, lalu menjadi deras dan membuat sesenggukan. 


Manusia hanya bertindak sesuai apa yang ada di dunianya. Berlaku berdasar apa yang menurutnya benar. Beradu dalam emosi dan egonya masing – masing. Manusia hanya menghela udara yang dapat dijangkaunya. Tapi hatinya. Hati manusia. Ya. Hati manusia siapa yang mampu mengetahuinya. Siapa yang mampu menebaknya. Baik pun di raut wajahnya belum tentu raut hatinya. Santun dalam ucap dan tingkahnya belum tentu seperti apa bisikan hatinya. Karena hati manusia adalah batas yang sulit ditembus manusia lainnya.


Tapi Tuhan, berlaku sesuai kehendak-Nya. Sesuai janji yang sudah tertera dalam kitab sejak jaman nabi menyeru. Tuhan selalu mampu menembus batas yang tak mampu disentuh oleh manusia. Tuhan tak perlu beradu untuk memenangkan takdir. Tuhan hanya perlu menjentikkan keinginannya maka terjadi lah. Karena Tuhan tidak memerlukan manusai dan seluruh semesta untuk menjadikan Ia sebagai Tuhan. Tapi manusia dan seluruh semesta memerlukan Tuhan, untuk menjadikan mereka ada.


August’s Notes

Surabaya, August 31st , 2013

0 komentar:

Post a Comment