Sunday, November 18, 2012

11:48 PM - No comments

Mencintai Dalam Absurd


Pernah kamu menyukai tanpa tahu apa itu? Pernah mencintai tanpa tahu bagaimana itu? Pernah merasa mengenal tapi sesungguhnya absurd? Aku. Aku pernah.


Bukan hal yang buruk. Bukan hal yang tabu. Meski ada yang mengatakannya bodoh. Tapi menurutku itu cerdas. Berani. Berbeda.


Tuhan telah memberikan pengelihatan tersendiri untuk hal – hal tersebut. Percaya? Aku percaya. Maka dari itu aku bahagia dengan itu .


Kadang tak perlu identitas bukan untuk mencintai sesuatu. Biarkan lah itu menjadi universal. Dan rasakan bagaimana luasnya. Bagaimana lautan kebahagiaanmu tak bersyarat. Tak perlu rumus “if”, “or”, dan “and”. Yang perlu dilakukan hanyalah tekan “ctrl + A”. Tak perlu lah takut akan terjadi #REF!. Karena itu bukan cinta.


Pernah kah matahari memilih manusia untuk disinarinya? Pernah kah Tuhan memilih manusia untuk tidak disebut mansia dan/atau tidak diberi berkah-nya? Tidak.


Cintai lah maka kamu akan dicintai. Sekalipun hanya Tuhan yang mencintaimu. Tapi itu jauh lebih baik daripada Tuhan yang membencimu.


Aku menyukai banyak hal. Tanpa aku tahu itu apa, siapa, dan bagaimana.


Seperti meraba dengan mata terpejam. Mencoba memperkenalkan diri. Mencoba mengenal tekstur asing yang ada di hadapanku.


Aku mendengar dan mengagumi tapi tak tahu itu siapa. Karena aku menyukai iramanya. Siapapun yang membunyikan.
Aku melihat dan merasa terpukau. Berkali – kali. Selalu merasa rindu dan mendatanginya setiap ia hadir. Tapi aku tak mampu mengenal pasti siapa saja yang ada di sana. Dalam aliran apa mereka bergerak. Bagiku mereka indah.


Kadang banyak hal yang kita dapat kita nikmati dan kita kagumi tanpa kita perlu tahu detail tentangnya. Karena ia akan menjadi indah saat ia menjadi universal. Saat ia terkadang absurd. :)