6:48 AM -
No comments
No comments
Hello Buddy :)
Menikmati suatu proses itu ternyata
begitu mengharukan. Sekali pun banyak keluhan saat proses itu terjadi. Proses. Entah
apa yang sesungguhnya membuatnya terasa begitu mengharukan walaupun kadang
ternyata begitu menyakitkan.
Pagi ini, saya tiba – tiba teringat
dengan teman – teman kuliah saya. Mungkin kurang lebih empat tahun yang lalu. Pertama
kali kami mengikuti ospek. Menjadi mahasiswa baru. Masih buta dengan keadaan
kampus. Masih menerka seperti apa kuliah itu. Kuliah sepertinya begitu
menyenangkan bagi kami saat itu. Begitu bebas tanpa beban. Kami masih tertawa
lepas. Tertawa tanpa tahu apa yang sebenarnya ada di depan kami. Teman, dimana
pun kalian. Ingat kah kalian?
Lalu saat – saat pertama mengikuti
kuliah di kelas. Dengan baju bebas tak berseragam. Dengan satu binder yang kami
bawa, tidak seperti saat SMA, kami harus membawa berbagai macam buku sesuai ata
pelajaran pada hari itu. Dengan bawaan tas yang lebih ringan. Dengan sepatu
yang lebih bergaya. Dengan semangat yang begitu harum dan hangat. Kami mahasiswa
baru. Mahasiswa semester satu.
Saat – saat pertama kami mengenal
organisasi kampus dan kegiatan kampus. Saat – saat pertama kami mendengar
cerita tentang aktivis kampus. Tentang organisator kampus yang begitu
menyenangkan sepertinya. Kami mulai memilih pilihan organisasi kami masing –
masing. Sesuai minat dan bakat. Kami memiliki semangat yang masih begitu hangat
untuk mengikuti kegiatan – kegiatan kampus yang masih begitu baru kami kenal. Lama
kelamaan kami mulai mengenal politik kampus. Liku – liku dalam politik kampus
yang seringnya menjengkelkan.
Kami lalu semakin menjadi senior,
seiring dengan bertambahnya semester yang kami tempuh. Setiap tahun berikutnya
selalu ada adik – adik angkatan yang baru. Kami semakin larut dalam kegiatan
kampus, dalam sibuknya kuliah, dalam menumpuknya tugas, dalam hiruk pikuk
urusan administrasi kampus yang kerap membuat emosi. Kami adalah mahasiswa. Ingat
kah kalian, teman?
Lalu saat – saat dimana kami bergelut
dengan waktu dan dana yang terbatas untuk mewujudkan suatu kegiatan. Untuk membuat
kegiatan tersebut sesempurna mungkin dengan keterbatasan yang kami miliki. Walau
banyak kekecewaan dan kekurangan, kami tetap menganggapnya berhasil. Kami berhasil
untuk menjadi satu. Untuk belajar bekerja sama.
Ketika tiba waktunya kami memiliki
sebutan ‘Mahasiswa Tingkat Akhir’, saat kami harus bergumul dengan sesuatu yang
bernama Skripsi. Hal yang harus kami tempuh agar kami dapat lulus, diwisudan,
dan menjadi sarjana. Saat kami kerap harus berjalan sendirian. Melakukan bimbingan
dengan dosen yang belum tentu sama. Berjam – jam tenggelam dalam rak – rak buku
di perpustakaan. Kami menyusun kata dengan kata. Kalimat demi kalimat. Hingga menjadi
tumpukan halaman dengan komposisi limam bab. Kami menempuh waktu yang berbeda –
beda untuk hal ini. Kami berjuang demi masa depan kami yang sesungguhnya. Tinggal
sejengkal namun, begitu berat rasanya.
Satu per satu kami menjalani sidang
skripsi. Ujian lisan untuk skripsi yang kami susun. Rasa cemas menyelimuti
menjelang waktu itu tiba. Rasa tegang lalu menyergap begitu menit – menit itu
terjadi. Lalu rasa haru menyeruak ketika kami dinyatakan lulus. Satu per satu. Kami
menuju masa depan yang sesungguhnya. “Welcome to the real jungle”.
Saat haru selanjutnya adalah saat
satu per satu dari kami diwisuda. Dan saya merasa begitu haru di saat hari ini
tiba. Sekalipun banyak orang yang mengalami hal yang sama. Kami lulus. Kami sarjana.
Tapi kami pengangguran.
Waktu kembali beraksi. Sudah bertahun
– tahun kami bersama. Kami bergurau. Kami beradu pendapat. Dan tiba saatnya
kami kembali memilih jalan kami masing – masing. Satu per satu dari kami pergi.
Menuju hal yang kami sebut masa depan. Bergulat mencari pekerjaan terbaik. Mulai
membangun hidup kami masing – masing sebagai seorang manusia dewasa. Ini lah
hidup. Hidup yang akhirnya merangkul kami untuk mewujudkan cita – cita.
Teman, dimana pun kalian. Menjadi apa
pun kalian saat ini. Selamat menempuh hidup baru. Nanti, suatu saat ada titik
kita akan bertemu lagi. Dengan cerita yang semakin banyak. Dengan kenangan yang
dulu pernah kita jalani.
J J J