Tuesday, December 4, 2012

6:48 AM - No comments

Hello Buddy :)


Menikmati suatu proses itu ternyata begitu mengharukan. Sekali pun banyak keluhan saat proses itu terjadi. Proses. Entah apa yang sesungguhnya membuatnya terasa begitu mengharukan walaupun kadang ternyata begitu menyakitkan.
Pagi ini, saya tiba – tiba teringat dengan teman – teman kuliah saya. Mungkin kurang lebih empat tahun yang lalu. Pertama kali kami mengikuti ospek. Menjadi mahasiswa baru. Masih buta dengan keadaan kampus. Masih menerka seperti apa kuliah itu. Kuliah sepertinya begitu menyenangkan bagi kami saat itu. Begitu bebas tanpa beban. Kami masih tertawa lepas. Tertawa tanpa tahu apa yang sebenarnya ada di depan kami. Teman, dimana pun kalian. Ingat kah kalian?


Lalu saat – saat pertama mengikuti kuliah di kelas. Dengan baju bebas tak berseragam. Dengan satu binder yang kami bawa, tidak seperti saat SMA, kami harus membawa berbagai macam buku sesuai ata pelajaran pada hari itu. Dengan bawaan tas yang lebih ringan. Dengan sepatu yang lebih bergaya. Dengan semangat yang begitu harum dan hangat. Kami mahasiswa baru. Mahasiswa semester satu.


Saat – saat pertama kami mengenal organisasi kampus dan kegiatan kampus. Saat – saat pertama kami mendengar cerita tentang aktivis kampus. Tentang organisator kampus yang begitu menyenangkan sepertinya. Kami mulai memilih pilihan organisasi kami masing – masing. Sesuai minat dan bakat. Kami memiliki semangat yang masih begitu hangat untuk mengikuti kegiatan – kegiatan kampus yang masih begitu baru kami kenal. Lama kelamaan kami mulai mengenal politik kampus. Liku – liku dalam politik kampus yang seringnya menjengkelkan.


Kami lalu semakin menjadi senior, seiring dengan bertambahnya semester yang kami tempuh. Setiap tahun berikutnya selalu ada adik – adik angkatan yang baru. Kami semakin larut dalam kegiatan kampus, dalam sibuknya kuliah, dalam menumpuknya tugas, dalam hiruk pikuk urusan administrasi kampus yang kerap membuat emosi. Kami adalah mahasiswa. Ingat kah kalian, teman?


Lalu saat – saat dimana kami bergelut dengan waktu dan dana yang terbatas untuk mewujudkan suatu kegiatan. Untuk membuat kegiatan tersebut sesempurna mungkin dengan keterbatasan yang kami miliki. Walau banyak kekecewaan dan kekurangan, kami tetap menganggapnya berhasil. Kami berhasil untuk menjadi satu. Untuk belajar bekerja sama.


Ketika tiba waktunya kami memiliki sebutan ‘Mahasiswa Tingkat Akhir’, saat kami harus bergumul dengan sesuatu yang bernama Skripsi. Hal yang harus kami tempuh agar kami dapat lulus, diwisudan, dan menjadi sarjana. Saat kami kerap harus berjalan sendirian. Melakukan bimbingan dengan dosen yang belum tentu sama. Berjam – jam tenggelam dalam rak – rak buku di perpustakaan. Kami menyusun kata dengan kata. Kalimat demi kalimat. Hingga menjadi tumpukan halaman dengan komposisi limam bab. Kami menempuh waktu yang berbeda – beda untuk hal ini. Kami berjuang demi masa depan kami yang sesungguhnya. Tinggal sejengkal namun, begitu berat rasanya.


Satu per satu kami menjalani sidang skripsi. Ujian lisan untuk skripsi yang kami susun. Rasa cemas menyelimuti menjelang waktu itu tiba. Rasa tegang lalu menyergap begitu menit – menit itu terjadi. Lalu rasa haru menyeruak ketika kami dinyatakan lulus. Satu per satu. Kami menuju masa depan yang sesungguhnya. “Welcome to the real jungle”.


Saat haru selanjutnya adalah saat satu per satu dari kami diwisuda. Dan saya merasa begitu haru di saat hari ini tiba. Sekalipun banyak orang yang mengalami hal yang sama. Kami lulus. Kami sarjana. Tapi kami pengangguran.


Waktu kembali beraksi. Sudah bertahun – tahun kami bersama. Kami bergurau. Kami beradu pendapat. Dan tiba saatnya kami kembali memilih jalan kami masing – masing. Satu per satu dari kami pergi. Menuju hal yang kami sebut masa depan. Bergulat mencari pekerjaan terbaik. Mulai membangun hidup kami masing – masing sebagai seorang manusia dewasa. Ini lah hidup. Hidup yang akhirnya merangkul kami untuk mewujudkan cita – cita.
Teman, dimana pun kalian. Menjadi apa pun kalian saat ini. Selamat menempuh hidup baru. Nanti, suatu saat ada titik kita akan bertemu lagi. Dengan cerita yang semakin banyak. Dengan kenangan yang dulu pernah kita jalani.


J J J