4:24 PM -
No comments
No comments
Rindu ?
Jika rindu adalah suatu permulaan
yang harus diakhiri dengan pertemuan. Harus berujung pada sepasang tatapan
hangat yang penuh binar dan kadang dengan mata yang berkaca karena air mata. Harus
bermuara pada suatu pelukan erat yang seakan tengah melepaskan seluruh energi
potensial yang telah lama meringkuk. Yang harus mendarat pada suatu kecupan
lembut yang seakan melandas setelah terbang begitu jauh dan lama di angkasa.
Maka, aku harus menyebut apa perasaan ini. Ingin bertemu
dengan raganya yang telah lama tak dapat ku lihat apalagi ku sentuh. Ingin mendengar
suaranya, lirih tawanya dan lenguh kesahnya yang telah lama absen dari
pendengaranku. Ingin menciumi aroma tubuhnya yang begitu menyegarkan saat ia
baru saja mandi, aroma keringatnya yang sedikit asam ketika ia usai
berolahraga, semuanya lama tak mampir di penciumanku.
Ini bukan masalah jarak yang begitu jauh untuk ditempuh agar
dapat sampai pada akhir dari sebuah rindu. Ini bukan tentang air mata yang tak
dapat tumpah ruah untuk menyambut ujung dari sebuah rindu.
Ini semua tentang sebuah perbedaan yang begitu terasa dan
begitu nampak. Suatu batas yang tak nampak tapi terasa. Aku dan dia.
Jika aku hanya dapat menapaki bumi yang ada di bawahku dan
menatap langit yang ada di atas ku berganti – ganti dari waktu ke waktu. Maka,
aku tak tahu apa yang dapat dilakukannya di sana. Apakah ia masih dapat
menginjakkan kakinya ke bumi dan menatap langit di atas seperti apa yang ku
lakukan?
Sampai saat ini, aku tak pernah tahu, berapa jauh kah jarak
antara aku dan dia. Seperti apakah jalan yang harus ditempuh jika kami ingin
mewujudkan suatu pertemuan untuk menyempurnakan rindu.
jika hanya ragaku yang masih bebas di bumi ini yang masih dapat
mencarinya kemana pun, apakah akan dapat terwujud suatu pertemuan untuk
menyempurnakan rindu?
Atau kah ragaku harus terkukung dulu oleh bumi, seperti
raganya, agar kami dapat mewujudkan suatu pertemuan?
Jika rindu adalah hati dan jiwa, maka bukan lah ragaku yang
harusnya berkelana.
Untuk waktu yang kesekian dan jarak yang tak pernah dapat ku
ketahui. Mungkin benar ada rindu yang tak pernah dapat memiliki akhir karena
ada jarak yang tak mampu tertempuh. Atau memang perasaan ini bukan lah rindu. Atau
rindu yang masih dalam ruang tunggunya yang begitu absurd.
Untuk jarak yang tak tertempuh, adakah kau mau memperdekat
jarak antara kami. Agar aku dapat mengakhiri rindu ini.
0 komentar:
Post a Comment