Sunday, April 26, 2015

10:09 PM - 1 comment

Ada

Aku hanya mendengar sekilasan hembusan angin
Cahaya hanya setitik dari bintang yang entah berapa juta kilometer dari bumi
Tak ada sekelebatan hangat yang lewat

Namun sesekali ku dengar lonceng gereja berdentang
Sekalipun jauh sekali kedengarannya
Sesekali kulihat kilat menyambar
Walau serasa di ujung bumi yang jauh nampaknya

Sejenak aku berhenti di tepian telaga
Lelah rasanya menyusuri peta yang ada di genggamanku
Simbol-simbol itu kupecahkan sendiri dari beberapa waktu lalu
Bukan perjalanan yang mudah nampaknya
Karena semua orang bahkan enggan melongok pada gambar peta ini

Sehela nafas panjang telah ku hempaskan
Berharap lelahku banyak berkurang
Setidaknya malam ini aku harus berhenti sejenak
Lalu berdoa sebelum tidur
Siapa tahu, esok pagi ada sepasang langkah yang menjadi temanku dalam perjalanan ini
Atau ada sebuah tegur sapa yang kebetulan lewat di hadapanku

Sejenak ku pejamkan mata,
Lalu ku tangkap cahaya bintang

Bukan kah Engkau masih ada di dekatku?
Selalu mendekapku dengan keromantisan yang tak pernah lekang
Selalu ada uluran kasih setiap aku terjatuh

Bukan kah Kau yang kerap cemburu?
Saat aku menemukan lawan bicara yang asyik
Sampai aku lupa engkau selalu ada

Tapi Kau tak pernah pergi, bukan?
Secemburu apapun Kau padaku,
Semenyebalkan apapun keadaanku

Aku harus beristirahat malam ini,
Berebah dan memejamkan mata
Tapi sebelumnya...
Terimakasih untuk selalu ada
Karena yang benar - benar ada akan selalu ada 
:) 

Wednesday, April 1, 2015

11:37 PM - No comments

Dalam Diam


Dalam diam aku melihat,
Kedua matamu memancarkan apa yang selama ini aku impikan

Dalam diam aku merasa,
Segaris senyummu lah yang membuat segaris senyumku tak mau pergi

Dalam diam aku menebak,
Sudah berapa hati yang kau datangi dalam perjalananmu mencari jawaban

Dalam diam aku berharap,
Kau menetapkan langkahmu kepadaku, sekalipun aku tempat penetapanmu yang kesekian

Dalam diam kita berbicara,
Hal yang tak perlu orang lain tahu

Dalam diam kita menjaga,
Menjaga hati yang tidak pantas untuk disakiti

Dalam diam aku mengerti,
Tak semudah itu merengkuhmu dalam hidupku

Dalam diam aku memahami,
Tak mudah untuk mempertemukan mimpi yang berada dalam dua kepala

Dalam diam aku bersedia mengalah,
Semoga tidak ada dendam dan keinginan lagi jika kau lebih memilih pergi

Dalam diam aku masih menunggumu,
Entah hanya untuk sembari atau untuk selamanya



~ Untuk sesuatu yang lebih baik disimpan dalam diam ~