Monday, December 28, 2015

3:31 PM - No comments

Untuk Yang Berakhir



Aku tahu ini akan berakhir. Seperti yang sudah aku katakan di awal, kamu yang akan lebih dahulu menyerah lalu memilih untuk pergi, sementara aku hanya akan diam melihatmu perlahan menyerah lalu pergi. Mengapa aku tidak bergerak dari diamku sampai kamu menyerah? Karena seharusnya kamu lah yang lebih kuat dariku. Kamu lah yang seharusnya lebih mampu bertahan dariku. Kamu lah yang seharusnya menjadi orang paling paham atas diamku. Tapi itu hanya seharusnya. Karena nyatanya, kamu lebih memilih menyerah lalu pergi dan menyerahkan hidupmu kepada orang lain.


Aku tahu ini sudah berakhir. Seperti yang telah kamu inginkan. Tanpa kamu pernah tahu seberapa aku berusaha menyembuhkan luka yang dulu pernah kamu buat. Tanpa kamu sadar aku berusaha memberitahumu dengan berbagai cara namun tetap saja kamu tidak pernah paham, hingga akhirnya hanya diam yang bisa kulakukan. Seberapa aku berusaha berdamai dengan diriku untuk tidak terus merasakan ketakutan setiap harus berhadapan dan berbicara denganmu. Karena kamu tahu, setiap aku berhadapan denganmu, aku harus selalu menahan tangis dan ketakutan yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Bukan kah begitu menyakitkan, merasakan ketakutan atas sosok yang begitu disayangi?


Aku faham semuanya tidak akan kembali. Tidak perlu kamu takutkan aku akan menggoyahkan keyakinanmu yang sekarang. Karena aku tahu bagaimana tidak menyenangkannya saat keyakinanmu padaku mulai goyah. Semoga kali ini keyakinanmu tidak selemah kemarin.


Aku sadar ini sudah sampai ujungnya. Seperti yang kamu harapkan. Tidak ada lagi penantian panjang atas suara dari diamku. Tidak ada lagi permohonan penuh tangis yang harus selalu kau bawa setiap kali mendatangiku. Seharusnya, tidak perlu lagi ada ketakutan dan tangis yang terus ditahan dalam diam.


Aku tahu ini sudah saatnya. Sudah saatnya aku beranjak dari diamku. Beranjak untuk menyelesaikan prosesku dan melanjutkan cerita selanjutnya. Karena sudah habis ceritaku denganmu. Saat kamu mulai memilih untuk menyerah.



Aku tidak akan melakukan apapun. Tidak juga memintamu kembali. Karena waktu tak akan mampu berpihak pada perasaan yang meragu. 





~ Akhir Desember ~

Sunday, December 20, 2015

11:37 AM - No comments

Repetisi Harapan






Seperti pagi, siang, sore, dan malam yang terus-menerus hadir berulang setiap hari. Seperti Tuhan yang mengabulkan doa demi doa hamba-Nya. Seperti cinta ibuku dan ibumu pada aku dan kamu yang terus mengalir tanpa putus sedetikpun. Layaknya siklus hujan yang terus berulang sepanjang masa. Tidak ubah peneliti yang terus mengamati fenomena hingga menjadi sebuah teori yang kemudian akan diulang terus-menerus sampai tergeser oleh teori yang baru.


Merepetisi harapan seperti mendoa berulang, dalam usaha mengubah mimpi menjadi nyata dan setiap tiba waktunya jatuh jangan lupa berdiri lagi. Semoga aku dan kamu tidak lelah melakukan pekerjaan yang sama ini terus-menerus. Agar semesta terus menggiring takdir kita. Supaya para malaikat mengamini. Sampai Tuhan meng-iya-kan apa yang tadinya kita sebut mimpi.


Aku dan kamu yang sedang berusaha mentransformasi mimpi menjadi nyata. Semoga selalu dalam tangkupan doa yang tidak putus.


Semoga semesta, malaikat, dan Tuhan terbujuk.




~ December dreams~

Wednesday, December 9, 2015

5:51 PM - No comments

SELESAI.



SELESAI.
Suatu kata. Suatu keadaan.
Dimana sesuatu berakhir dengan sempurna dan telah berganti dengan yang baru


SELESAI.
Begitu lah tepatnya aku menyebut
Sudah selesai tautanku bersamamu
Walau (mungkin) tidak sempurna
Setidaknya bisa membuatmu lebih baik


SELESAI.
Begitu lah caraku memberitahu sesuatu yang begitu susah kau pahami sebelumnya
Begitu lah cara yang kuyakini agar kau dapat menjadi paham
Sakit bukan?
Tapi bukan itu intinya,
Ini bukan suatu tentang membuatmu sakit
Meskipun sebelumnya aku yang lebih dahulu merasakan sakit


SELESAI.
Aku yakin kau tidak ingin dan memang tidak perlu lagi kau ukur berapa tingkat kesakitan yang pernah kurasakan
Karena aku tahu, kamu tidak akan pernah mampu menanggungnya,
sekalipun aku membantumu



SELESAI.
Sudah siap aku melangkah kembali dengan lebih tenang
Mendapatimu telah menemukan telagamu



Selamat Sore Pencarian dan Penemuan