10:09 PM -
No comments
No comments
Dalam Jarak yang Hanya Diketahui Oleh Tuhan
Dalam jarak
yang hanya diketahui oleh Tuhan
Kedua mataku
hanya dapat terpejam, sementara bibirku menggumam
Mungkin ini
rasanya sudah sampai di titik pasrah
Pasrah atas
jarak yang belum juga mampu aku ukur
Apalagi aku
taklukan
Hey, ini
bukan perkara penaklukan kepada yang lain
Yang lebih
susah adalah menaklukan diriku sendiri
Setiap aku
bertarung, ternyata aku bertarung dengan diriku sendiri
Fikiranku bertarung
dengan hatiku
Fisikku bertarung
dengan harapanku
Mungkin ini
rasanya sampai pada titik hanya mampu tersenyum
Air mataku
belum habis
Aku yakin
kan itu
Belum habis
Hanya kini
aku dapat mengelolanya lebih baik lagi
Aku dapat
mengaturnya untuk tidak lagi menetes
Aku sudah
tidak lagi membutuhkan pembenaran apapun
Sudah ada
kebenaran di hadapanku
Aku sudah
tidak lagi membutuhkan obat termanjur dari manapun
Sudah ada
keringanan yang ternyata lebih membahagiakan
Dalam jarak
yang hanya diketahui oleh Tuhan
Kedua mataku
hanya dapat terpejam, sementara bibirku tersenyum
Mungkin ini
rasanya sudah sampai ke titik tenang
Aku bukan
lelah
Aku hanya
sedang merasa tenang
Bukan kah
selalu ada penenang atas segala kegundahan?
Selalu ada
peringan atas segala berat yang mendera
Selalu ada
penawar atas segala rasa sakit yang terus berseteru di dalam diri
Aku sudah
tidak lagi membutuhkan permisalan jenis apapun
Sudah aku
temukan kepastian yang hakiki
Aku sudah
tidak membutuhkan pernyataan macam apapun
Sudah aku
yakini kenyataan yang pasti dapat aku jalani
Dalam jarak
yang hanya diketahui Tuhan
Kedua mataku
hanya terpejam, sementara bibirku tidak lagi ingin meracau
Sudah banyak
doa yang terapal di sepanjang malam
Dalam jarak
yang hanya diketahui Tuhan
Kemanapun langkahmu
ingin pergi
Sudah aku
relakan selayaknya aku merelakan angin yang membawa serta apa yang ingin
dibawanya
Dalam jarak
yang hanya diketahui Tuhan
Aku sudah
tidak lagi merisaukan segalanya