Sunday, January 20, 2013

10:41 PM - No comments

Dan nanti, ketika aku menjadi mereka...


Sore tadi, aku terkesan pada lautan manusia yang ada dihadapanku. Di antara perempuan – perempuan yang berusaha selalu tampil cantik. Tapi tetap saja mereka menggandeng, menggendong, dan mengawasi anak – anak mereka. Mereka hanya memiliki dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga, dan satu mulut. Namun semuanya seperti menjadi berlipat ganda ketika mereka dihadapkan pada buah hati mereka, yang kadang jumlahnya melebihi anggota tubuh yang mereka miliki

Kecemasan tampak pada raut wajah mereka saat anak lelaki mereka berlarian kesana – kemari. Melempar –lempar balon yang didapat dari acara ulang tahun teman sekolah. Sementara itu, perempuan – perempuan itu masih harus menggendong anak mereka yang paling kecil. Menggandeng anak kedua nya. Sepertinya begitu repot keadaan mereka.

Mata mereka cemas, tapi berusaha tak menjadi marah, Berusaha tetap menjaga nada bicara tetap rendah. Walaupun kadang si anak justru meninggikan nadanya. Mereka tetap tersenyum ketika si anak merengek minta dibelikan eskrim. Minta untuk juga digendong seperti adiknya. Mereka adalah ibu – ibu yang selalu merengkuh anak mereka. Selelah apapun mereka,

Dan nanti, ketika aku menjadi mereka... J

Thursday, January 10, 2013

8:47 PM - No comments

Catatan Sore Tadi


Rasanya sangat sulit menapak bumi sendirian di sini
Asing, belum pernah terjamah oleh tapakku
Mencoba mengenali bau yang baru dari dunia baru
Dunia tanpamu,
Tanpa tubuhmu, namun masih tetap dengan jiwamu
Seperti menjauh ke arah timur dari pertengahan
Namun bukan lepas
Masih terkait
Sebuah elastisitas masih sangat berpengaruh untuk menarikku kembali
Seperti pusaran medan magnet
Semakin langkah menjauh, semakin medan magnet itu melebar dengan kekuatan sama, cenderung menguat


Di sini hanya ada aku dengan kekuatanku,
Dengan remahan semangat yang kucoba kumpulkan menjadi sebulat kue seperti dulu


Kota ini terlalu besar untukku yang tak pernah lepas darimu,
Yang sudah terbiasa denganmu
Dengan aromamu yang tak luntur oleh basuhan hujan apapun

Kota ini terlalu menusuk untukku yang mulai lupa rasanya sepi,
Mulai menjauh dari kesendirian

Berapa pun jauhnya aku,
Berapa pun angkuhnya aku,
Tetap aku akan pulang,
Kepada rentangan tangan yang tak pernah tertutup sebelum aku merebah kepadanya J




- Catatan Sore -



Tuesday, January 1, 2013

11:17 PM - No comments

2013





12 bulan yang mengagumkan
366 pagi yang mengejutkan
8.784 jam yang penuh kasih-Mu



Setiap langkah yang telah mencapai tujuannya
Setiap lelah yang telah terbayar oleh pencapaian
Setiap air mata yang pada akhirnya menjadi senyum



Hari pertama dalam 365 hari mendatang
Terik mentari yang masih terpapar pada hari yang baru
Terimakasih KAMU, yang selalu romantis dan penuh kejutan
Kejutan apalagi yang besok akan kudapati?



Entah berapa bulan yang tak terduga,
Berapa pagi yang tak terbayang,
Berapa jam yang tak mampu ku perkirakan,
Untuk satu hari yang menjadi muara,
Muara dari segala rasa...