10:41 PM -
No comments
No comments
Dan nanti, ketika aku menjadi mereka...
Sore tadi,
aku terkesan pada lautan manusia yang ada dihadapanku. Di antara perempuan –
perempuan yang berusaha selalu tampil cantik. Tapi tetap saja mereka
menggandeng, menggendong, dan mengawasi anak – anak mereka. Mereka hanya
memiliki dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga, dan satu mulut. Namun
semuanya seperti menjadi berlipat ganda ketika mereka dihadapkan pada buah hati
mereka, yang kadang jumlahnya melebihi anggota tubuh yang mereka miliki
Kecemasan tampak
pada raut wajah mereka saat anak lelaki mereka berlarian kesana – kemari. Melempar
–lempar balon yang didapat dari acara ulang tahun teman sekolah. Sementara itu,
perempuan – perempuan itu masih harus menggendong anak mereka yang paling
kecil. Menggandeng anak kedua nya. Sepertinya begitu repot keadaan mereka.
Mata mereka
cemas, tapi berusaha tak menjadi marah, Berusaha tetap menjaga nada bicara
tetap rendah. Walaupun kadang si anak justru meninggikan nadanya. Mereka tetap
tersenyum ketika si anak merengek minta dibelikan eskrim. Minta untuk juga
digendong seperti adiknya. Mereka adalah ibu – ibu yang selalu merengkuh anak
mereka. Selelah apapun mereka,
Dan nanti,
ketika aku menjadi mereka... J
0 komentar:
Post a Comment