12:07 PM -
1 comment
1 comment
Kamu tahu...
Kamu tahu, hati yang kamu sakiti
itu berhasil kamu hancurkan dengan sangat hancur. Sampai pemiliknya kebingungan
mencari cara untuk menjadikannya utuh. Sampai pemiliknya tidak cukup memiliki
daya untuk membangun kembali hatinya seperti sebelum kamu sentuh.
Kamu tahu, hati yang dulu
mencintai kamu tanpa alasan, sampai sekarang masih mencintaimu. Sekalipun berkali-kali
kamu kecewakan. Ia masih belum menemukan alasan untuk berhenti mencintaimu. Seperti
ia tidak pernah menemukan alasan untuk mencintaimu.
Kamu tahu, hati yang selalu
mendahulukan hatimu, di atas hatinya itu kini merangkak sendirian. Ia tengah
berusaha menyusun kembali anak-anak tangga yang kamu hancurkan dan kamu tinggal
pergi. Dengan segala nyeri ia kembali menyusun anak-anak tangga itu, tanpa
kamu.
Kamu tahu, hati yang kamu pilih
untuk kamu tinggalkan itu, tidak pernah berhenti mendoakan kebaikanmu. Sekalipun
ia tidak lagi mendengar suaramu dan melihat sosokmu. Doanya tidak pernah
berhenti menemui pencipta-Mu. Kini hanya doanya yang mampu mendekat. Bukan mendekatimu,
tapi mendekati pencipta-Mu. Sekalipun
kamu sudah tidak lagi mau memperdulikannya lagi.
Kamu tahu, hati yang hancur
terluka, dan begitu nyeri karenamu dan kamu tinggalkan itu belum mampu menutup
pintunya untukmu. Karena ia tidak pernah tahu bagaimana caranya menutup pintu
untukmu.
Tapi kamu tahu, hati yang hanya
bisa diobati olehmu itu, suatu saat akan sembuh dengan sendirinya. Kamu akan
melihatnya kembali utuh, meskipun tidak lagi sama seperti sebelum kamu menyentuhnya. Meskipun
masih ada titik-titik penyesalan yang kamu tinggalkan.
1 komentar:
do you write anything in English?
Post a Comment