Friday, April 15, 2016

12:07 PM - 1 comment

Kamu tahu...



Kamu tahu, hati yang kamu sakiti itu berhasil kamu hancurkan dengan sangat hancur. Sampai pemiliknya kebingungan mencari cara untuk menjadikannya utuh. Sampai pemiliknya tidak cukup memiliki daya untuk membangun kembali hatinya seperti sebelum kamu sentuh. 


Kamu tahu, hati yang dulu mencintai kamu tanpa alasan, sampai sekarang masih mencintaimu. Sekalipun berkali-kali kamu kecewakan. Ia masih belum menemukan alasan untuk berhenti mencintaimu. Seperti ia tidak pernah menemukan alasan untuk mencintaimu.


Kamu tahu, hati yang selalu mendahulukan hatimu, di atas hatinya itu kini merangkak sendirian. Ia tengah berusaha menyusun kembali anak-anak tangga yang kamu hancurkan dan kamu tinggal pergi. Dengan segala nyeri ia kembali menyusun anak-anak tangga itu, tanpa kamu.


Kamu tahu, hati yang kamu pilih untuk kamu tinggalkan itu, tidak pernah berhenti mendoakan kebaikanmu. Sekalipun ia tidak lagi mendengar suaramu dan melihat sosokmu. Doanya tidak pernah berhenti menemui pencipta-Mu. Kini hanya doanya yang mampu mendekat. Bukan mendekatimu, tapi mendekati pencipta-Mu. Sekalipun kamu sudah tidak lagi mau memperdulikannya lagi.




Kamu tahu, hati yang hancur terluka, dan begitu nyeri karenamu dan kamu tinggalkan itu belum mampu menutup pintunya untukmu. Karena ia tidak pernah tahu bagaimana caranya menutup pintu untukmu.


Tapi kamu tahu, hati yang hanya bisa diobati olehmu itu, suatu saat akan sembuh dengan sendirinya. Kamu akan melihatnya kembali utuh, meskipun tidak lagi sama seperti sebelum kamu menyentuhnya. Meskipun masih ada titik-titik penyesalan yang kamu tinggalkan.

1 komentar:

do you write anything in English?

Post a Comment