Wednesday, September 28, 2016

10:59 PM - No comments

Merantau Mengajarkan Kita Merindu, Mencintai Mengajarkan Kita Berjuang



Apa hubungan antara merantau dan mencintai? Jika yang satu mengajarkan kita untuk merindu dan yang lainnya mengajarkan kita untuk berjuang. Padahal sebenarnya keduanya mengajarkan hal yang sama.


Dengan merantau kita mengenal arti pulang. Mengenal betapa berharganya rumah. Mengenal bagaimana rindu harus disikapi. Rindu harus dibendung dengan sebaik dan sebijak mungkin. Lalu perjalanan berkilo-kilo meter harus ditempuh untuk sampai ke rumah. Untuk menuntaskan rindu.


Dengan mencintai kita mengenal arti berjuang untuk membahagiakan orang yang kita cintai. Bagaimana selalu berusaha membuatnya tersenyum. Berusaha sebisa mungkin tidak menjadi salah satu alasannya untuk bersedih. Berjuang menjaga senyum di wajah seseorang dan bahagia di hatinya. Berjuang menghadapi apapun yang mungkin belum sempat terbayangkan sebelumnya. Kemudian pada akhirnya, berjuang yang sesungguhnya adalah berjuang untuk menjadikan yang dicintai menjadi halal dan menjaganya tetap bersama kita sampai akhirnya menuju surgaNya. 


Ada kebebasan dalam merantau. Seperti kebebasan dari larangan orang tua yang tidak mengijinkan kita untuk pulang terlalu malam. Kebebasan untuk menjadi seseorang yang baru di tempat yang baru. Kebebasan menentukan arah. Tapi pada akhirnya, kebebasan-kebebasan tersebut akan terkekang oleh rasa rindu. Semua kebebasan tersebut tidak akan mampu menebus semua rasa rindu tanpa pulang. Bukan kah semua yang pergi pada dasarnya adalah untuk pulang? Maka dengan pulang lah rindu itu dapat tertebus. 


Ada kebahagiaan dan ketenangan dalam mencintai. Merasakan memiliki alasan untuk terus tersenyum. Seperti ada zat adiktif yang membuat kita tidak dapat menghentikan senyum dan rasa bahagia yang seakan begitu ringan. Tapi sebuah cinta memerlukan perjuangan. Perjuangan untuk terus menjaganya tetap ada. Perjuangan untuk terus jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama, meskipun berkali-kali tersakiti. Perjuangan untuk memelihara senyum dan kebahagiaan agar terus merekah, walaupun kadang ada kesedihan yang memaksa untuk menyelip. Lalu pada akhirnya, sejatinya sebuah cinta membutuhkan perjuangan untuk dijadikan halal dan terus bersama dalam jalan menuju surgaNya. Bukan kah setiap cinta pada akhirnya membutuhkan suatu pembuktian yang nyata? Maka mencintai mengajarkan kita berjuang. Berjuang melawan segala ego yang tidak jarang terlalu tinggi, untuk dapat terus beriringan dengan orang yang kita cintai. 


Berbahagialah para perantau yang sedang menganyam rindu hingga menjadi lembar-lembaran yang nantinya akan dibawa pulang. Karena jika sudah tiba saatnya untuk pulang, maka akan terbentang lah semua rindu yang teranyam dan tertebus lah segala hutang rindu yang tertahan.


Nikmatilah setiap perjuangan yang tengah dilakukan, untuk para yang menyebut dirinya tengah mencintai. Karena sejatinya, cinta yang kau sebut tengah kau rasakan itu, membutuhkan pembuktian yang nyata. Berjuang lah untuknya tanpa ragu. Karena jika apa yang kau cintai telah tepat, lelahmu dalam berjuang hanyalah angin lalu yang tidak sempat singgah walau sebentar saja.


0 komentar:

Post a Comment