10:59 PM -
No comments
No comments
Merantau Mengajarkan Kita Merindu, Mencintai Mengajarkan Kita Berjuang
Apa hubungan antara merantau dan
mencintai? Jika yang satu mengajarkan kita untuk merindu dan yang lainnya
mengajarkan kita untuk berjuang. Padahal sebenarnya keduanya mengajarkan hal
yang sama.
Dengan merantau kita mengenal arti
pulang. Mengenal betapa berharganya rumah. Mengenal bagaimana rindu harus
disikapi. Rindu harus dibendung dengan sebaik dan sebijak mungkin. Lalu
perjalanan berkilo-kilo meter harus ditempuh untuk sampai ke rumah. Untuk
menuntaskan rindu.
Dengan mencintai kita mengenal arti
berjuang untuk membahagiakan orang yang kita cintai. Bagaimana selalu berusaha
membuatnya tersenyum. Berusaha sebisa mungkin tidak menjadi salah satu
alasannya untuk bersedih. Berjuang menjaga senyum di wajah seseorang dan bahagia
di hatinya. Berjuang menghadapi apapun yang mungkin belum sempat terbayangkan
sebelumnya. Kemudian pada akhirnya, berjuang yang sesungguhnya adalah berjuang
untuk menjadikan yang dicintai menjadi halal dan menjaganya tetap bersama kita sampai
akhirnya menuju surgaNya.
Ada kebebasan dalam merantau. Seperti
kebebasan dari larangan orang tua yang tidak mengijinkan kita untuk pulang
terlalu malam. Kebebasan untuk menjadi seseorang yang baru di tempat yang baru.
Kebebasan menentukan arah. Tapi pada akhirnya, kebebasan-kebebasan tersebut
akan terkekang oleh rasa rindu. Semua kebebasan tersebut tidak akan mampu
menebus semua rasa rindu tanpa pulang. Bukan kah semua yang pergi pada dasarnya
adalah untuk pulang? Maka dengan pulang lah rindu itu dapat tertebus.
Ada kebahagiaan dan ketenangan dalam
mencintai. Merasakan memiliki alasan untuk terus tersenyum. Seperti ada zat
adiktif yang membuat kita tidak dapat menghentikan senyum dan rasa bahagia yang
seakan begitu ringan. Tapi sebuah cinta memerlukan perjuangan. Perjuangan untuk
terus menjaganya tetap ada. Perjuangan untuk terus jatuh cinta berkali-kali
pada orang yang sama, meskipun berkali-kali tersakiti. Perjuangan untuk memelihara
senyum dan kebahagiaan agar terus merekah, walaupun kadang ada kesedihan yang
memaksa untuk menyelip. Lalu pada akhirnya, sejatinya sebuah cinta membutuhkan
perjuangan untuk dijadikan halal dan terus bersama dalam jalan menuju surgaNya.
Bukan kah setiap cinta pada akhirnya membutuhkan suatu pembuktian yang nyata? Maka
mencintai mengajarkan kita berjuang. Berjuang melawan segala ego yang tidak
jarang terlalu tinggi, untuk dapat terus beriringan dengan orang yang kita
cintai.
Berbahagialah para perantau yang
sedang menganyam rindu hingga menjadi lembar-lembaran yang nantinya akan dibawa
pulang. Karena jika sudah tiba saatnya untuk pulang, maka akan terbentang lah
semua rindu yang teranyam dan tertebus lah segala hutang rindu yang tertahan.
Nikmatilah setiap perjuangan yang
tengah dilakukan, untuk para yang menyebut dirinya tengah mencintai. Karena sejatinya,
cinta yang kau sebut tengah kau rasakan itu, membutuhkan pembuktian yang nyata.
Berjuang lah untuknya tanpa ragu. Karena jika apa yang kau cintai telah tepat,
lelahmu dalam berjuang hanyalah angin lalu yang tidak sempat singgah walau
sebentar saja.

0 komentar:
Post a Comment