Thursday, February 21, 2013

3:35 AM - No comments

Kamu-Waktu-Aku




Waktu,
Demi masa yang sudah tenggelam
Masa yang sudah beristirahat pada posisinya masing – masing
Dimana jejak telah tertapak,
Dan rasa sudah terukir di sana

Aku masih terus memanggilmu,
Untuk engkau yang lalu,
Untuk engkau yang telah usai
Untuk engkau yang tak akan lagi hadir lagi, seperti adanya engkau dulu

Masih dapatkah frekuensi suaraku ini kau tangkap?
Masih mampukah doa ku ini menjangkaumu?
Kita sudah berbeda dimensi kini

Engkau kah yang statis?
Aku yang terus berjalan melewatimu,
Terus berlalu memahat dinding – dinding terjalmu,

Atau kah....

Aku yang statis ?
Engkau yang terus berjalan melewatiku,
Menghamparkanku banyak peristiwa,
Memberiku partikel – partikel untuk nantinya kujadikan kenang

Ah, Tuhan,
Engkau Maha Ajaib,
Semua mampu Kau kendalikan dengan sempurna,
Segala yang menurut hati dan fikiranku kacau,
Ternyata adalah rencanamu yang tersusun begitu rapi


Waktu,
Bisa kah kita sama – sama statis sejenak?
Dapat kah kita sama-sama saling bertatapan dengan energi kinetik yang kosong?
Aku ingin menikmati senja bersama mu,
Dengan teh hangat yang masih segar,

Siapa kah engkau?
Engkau yang belum datang,
Engkau yang akan dibawa oleh waktu,
Atau aku yang menyeretmu pada waktu

........

Surabaya, 12 Februari 2013

0 komentar:

Post a Comment