Friday, October 1, 2010

2:05 AM - No comments

percaya pada Tuhan dengan keihlasan

Percaya Tuhan punya kuasa yang besar. Ia punya keabsolutan yang tinggi. Ia maha dari segala Maha. Percaya lah juga Tuhan tak pernah salah dalam memberi. Ia selalu benar dan tahu yang terbaik bagi kita, bahkan melebihi diri kita sendiri.

Anda percaya?

Saya begitu percaya.

Saya percaya atas apa yang terjadi dalam hidup saya adalah atas seizin dari Tuhan. Kuasa-Nya tiada batas. Kasih-Nya tiada lelah.

Keikhlasan adalah salah satu cara untuk terus dapat menempuh hidup dalam jalan-Nya. Berkali – kali kata ‘ikhlas’ saya dengar dan saya ucapkan. Entah sudah sejak kapan tahun. Tapi sampai detik ini saya masih hanya dapat mengatakan “saya terus mencoba ikhlas”. Ya. Saya sendiri tidak tahu seberapa ukuran untuk ‘ikhlas’ itu sendiri. Apakah taraf keikhlasan itu tetap atau terus meningkat. Ketidak tahuan saya tersebut sama halnya dengan ketidak tahuan saya akan umur saya di dunia.

Menurut teori yang saya yakini, keikhlasan akan membawa ketenangan dalam kehidupan seorang manusia. Keikhlasan tak hanya saat kita kehilangan sesuatu. Tapi justru juga saat kita memiliki sesuatu. Misalnya saja, saat kita memiliki sejumlah uang yang begitu banyak. Kita selalu siap untuk memiliki uang tersebut, tapi apakah kita bersiap juga untuk kehilangannya? Saat kita telah kehilangan uang tersebut, kita akan berkata, “ya sudah diikhlaskan saja.” Tapi pernah kah kita mendengar kalimat tersebut saat kita memiliki sejumlah uang yang tadi? Saya selalu ingin mengucapkan kalimat tersebut. Tak hanya itu, saya juga ingin memiliki keikhlasan itu.

Bayangkan saja, saat kita memiliki banyak uang, pastilah hati kita akan gelisah saat itu. Kita takut jika uang itu tiba – tiba hilang tanpa sebab yang pasti. Kita takut jika uang itu dicuri. Tapi pernahkah terfikir, jika kita memiliki rasa ikhlas saat memilikinya? Kita tidak akan merasa ketakutan yang berlebih. Kita tidak akan terlalu merasa takut uang itu dicuri. Kita percaya bahwa yang kita miliki adalah hanya titipan Tuhan. Hanya itu. Banyak memang yang mengatakan hal tersebut sesungguhnya hanya lah berat. Mungkin itu lah yang menyebabkan saya begitu sering mendengar kata ‘ikhlas’.

Untuk kesekian kalinya saya begitu mempercayai Tuhan saya. saya memang bukan seorang umat yang menghafal sabda Tuhan dengan baik. Dengan sedikit baik pun, saya rasa tidak. Saya hanya mampu menghafal sedikit sabda Tuhan yang tak terlalu panjang. Saya tidak lah rajin membaca kitab yang diturunkan Tuhan untuk kaum saya. Nilai pelajaran agama saya pun tidak lah sempurna, bahkan dapat dikatakan rata – rata bawah. Saya mengimani Tuhan dengan cara yang saya mengerti. Dan cara yang saya mengerti adalah mempercayai-Nya dengan sepenuh hati. Mencoba ikhlas atas apa yang diberikan-Nya dalam hidup saya. saya juga mengimani bahwa, Tuhan saya adalah baik. Tuhan saya tidak ingin saya menyakiti orang lain walau orang lain menyakiti saya. Mungkin Tuhan saya sudah memiliki cara bagaimana untuk membalasnya.

Pada setiap bahagia yang terjadi pada diri saya, saya mencoba mengikhlaskan, agar saat sudah waktunya sedih menemani, saya tidak akan terlalu terpuruk. Pada setiap sedih yang membelenggu saya, saya percaya. Bahwa, ada kebahagiaan yang membalut lebih kuat lagi saat saya menguasai rasa sabar dan ikhlas.

Termasuk hati yang saya miliki. Semoga saya mencintai dengan ikhlas seseorang yang masih disimpan oleh Tuhan. Agar saya tidak terlampau sedih saat sudah waktunya saya kehilangan orang tersebut.

Untuk kamu yang masih disimpan oleh Tuhan.semoga siang dan malammu bahagia selalu.semoga pagi dan soremu penuh makna tanpa hampa.suatu saat Tuhan akan memberikan yang terindah untuk kamu :J

0 komentar:

Post a Comment