No comments
wanita dan pilihannya
Saya ini hanya seorang wanita biasa. Mudah menangis dan merasa bahagia saat disanjung. Saya suka sekali diperhatikan. Saya akan mudah suka pada orang yang memperhatikan saya. hanya dengan sebuah belaian di rambut saya saja, saya sudah dapat merasakan kebahagiaan kecil. Suatu rasa nyaman. Saya juga seorang wanita yang dengan mudah merasa bahwa, seseorang tengah membicarakan saya. Terlalu berlebihan mungkin.
Saya memang belum pernah tahu bagaimana rasanya disakiti secara langsung oleh seorang lelaki. Tapi saya dapat merasakan bagaimana seorang lelaki menyakiti seorang wanita. Saya banyak mendengar lalu saya merasa. Saya memposisikan hati dan diri saya. memang itu hanya sebuah ‘memposisikan’, tapi setidaknya ada gambaran bagaimana rasanya. Dan rasanya adalah sakit. Rasanya adalah menyebalkan. Bagaimana seorang lelaki memakai egonya terhadap wanitanya. Bagaimana seorang lelaki memaksimalkan bahwa, ia adalah lelaki dengan memiliki wanita lain. Bagaimana seorang lelaki dengan bangganya meremehkan seorang wanita karena harta yang dimilikinya.
Terkadang, seorang wanita dapat bertahan dalam kondisi – kondisi yang begitu buruk. Seorang wanita dapat begitu kuat menerima kenyataan bahwa, lelakinya tidak lagi sebaik yang ia harapkan saat di awal mereka bersama. Seorang wanita dapat begitu menerima perubahan lelakinya dengan begitu ikhlas. Mungkin terdengar seperti wanita yang bodoh. Tapi itu lah kekuatan seorang wanita yang sering tak pernah disadari seorang lelaki. Yang sering disebut dengan “kebodohan yang ditutupi dengan istilah kekuatan”.
Tapi ada juga wanita yang tidak dapat menerima seorang lelaki yang sudah tak lagi sesuai harapannya. Seorang wanita yang hanya mau menerima seorang lelaki saat lelakinya menuruti semua keinginannya.
Saya rasa, seorang wanita berhak menentukan sikap. Berhak memilih memperlakukan lelakinya seperti apa. Seorang wanita berhak menjadi kuat atau tidak. Karena di balik kuat atau tidaknya seorang wanita pastilah ada sesuatu yang indah. Saya percaya itu.
saya tidak tahu pasti bagaimana jalan fikiran seorang lelaki. Yang masih saja mencari wanita yang lain saat ia telah menemukan seorang wanita yang mau menerimanya apa adanya. Mau Menerima tidak hanya kekuatannya, tapi juga ketidak setiaan. Saya juga tidak membayangkan bagaimana perasaan seorang wanita yang baru mengetahui kesetiaan lelakinya ternyata tak pernah ada setelah sekian lama bersama.
Seorang wanita memang diciptakan untuk seorang lelaki. Seorang wanita memang pada kodratnya lebih lemah dibanding lelaki. Tuhan menciptakan seorang lelaki dulu, baru lah seorang wanita diciptakan dari rusuk seorang lelaki. Tulang rusuk memang rawan dan lemah. Maka, seorang lelaku harus lah menjaganya. Tapi, tanpa tulang rusuk, hati seorang lelaki tidak mempunyai perisai. Tidak memiliki suatu perlindungan dari hantaman di luar tubuhnya. Itu lah seorang wanita.
Seorang wanita harus lah lebih pandai dari lelakinya, karena suatu saat wanita lah yang akan lebih banyak mengurus dan mendidik anak – anaknya, serta membantu lelakinya menyelesaikan pekerjaan. Namun, seorang wanita juga lah harus lemah atau pura – pura lemah di hadapan lelakinya, karena pada dasarnya seorang lelaki senang saat dibutuhkan.
0 komentar:
Post a Comment