No comments
Syair Kenangan
Hai, malam…
Ini sudah entah untuk yang keberapa kalinya kau datang
Aku masih suka dinginmu
Aku masih suka dengan bintang yang jauh itu
Aku masih ingat betapa waktu cepat berlalu saat tawa – tawa itu lepas ke udara luas
Apa kamu juga masih ingat?
Aihh, entah sudah berapa kali kau beristirahat, tapi ingatanku ini tak pernah juga mau berhenti mengingat.
Hai, pagi…
Ini entah sudah yang keberapa kali sejukmu membangunkan aku dari kelelapan
Selalu ada harapan saat kau membelaiku dan menyapaku dengan sinar si matahari
Masih kah kau ingat bagaimana detak jantung yang akhirnya dipaksa berdetak lebih kencang dari biasanya?
Bagaimana cairan tubuh yang coba dikeluarkan melalui pori kulit?
Bagaimana hangatnya si matahari memeluk perlahan dengan lembut?
Aku masih ingat J
Bahkan, saat kau sudah lelah bercerita padaku dan beristirahat di sisi dunia yang sana
Hatiku belum juga lelah menjaga
Hai, senja…
Ini entah sudah keberapa kalinya aku merindukan jingga dan dia selalu datang
Entah sudah berapa panjang sajak rindu yang berderet, namun tetap saja rindu itu tak memudar
Gurat – gurat jingga di langit itu yang aku tunggu seharian tadi dan dia datang juga
Tapi semburat – semburat rindu yang sedari dulu itu belum juga terurai
Hai, kotak ingatan…
Apa masih ada ruang untuk menyimpan yang lain?
Belum juga rapuh kah bingkai – bingkai yang menghiasi dindingmu?
Masih banyak kah senyum yang ada untuk setiap kenangan yang terkuak?
Hai, kenangan…
Masih saja kau tak bosan di situ?
Belum juga kah kau lelah tak berlalu?
0 komentar:
Post a Comment