Tuesday, December 14, 2010

10:01 PM - No comments

Syair Kenangan

Hai, malam…

Ini sudah entah untuk yang keberapa kalinya kau datang

Aku masih suka dinginmu

Aku masih suka dengan bintang yang jauh itu

Aku masih ingat betapa waktu cepat berlalu saat tawa – tawa itu lepas ke udara luas

Apa kamu juga masih ingat?

Aihh, entah sudah berapa kali kau beristirahat, tapi ingatanku ini tak pernah juga mau berhenti mengingat.


Hai, pagi…

Ini entah sudah yang keberapa kali sejukmu membangunkan aku dari kelelapan

Selalu ada harapan saat kau membelaiku dan menyapaku dengan sinar si matahari

Masih kah kau ingat bagaimana detak jantung yang akhirnya dipaksa berdetak lebih kencang dari biasanya?

Bagaimana cairan tubuh yang coba dikeluarkan melalui pori kulit?

Bagaimana hangatnya si matahari memeluk perlahan dengan lembut?

Aku masih ingat J

Bahkan, saat kau sudah lelah bercerita padaku dan beristirahat di sisi dunia yang sana

Hatiku belum juga lelah menjaga



Hai, senja

Ini entah sudah keberapa kalinya aku merindukan jingga dan dia selalu datang

Entah sudah berapa panjang sajak rindu yang berderet, namun tetap saja rindu itu tak memudar

Gurat – gurat jingga di langit itu yang aku tunggu seharian tadi dan dia datang juga

Tapi semburat – semburat rindu yang sedari dulu itu belum juga terurai



Hai, kotak ingatan…

Apa masih ada ruang untuk menyimpan yang lain?

Belum juga rapuh kah bingkai – bingkai yang menghiasi dindingmu?

Masih banyak kah senyum yang ada untuk setiap kenangan yang terkuak?



Hai, kenangan…

Masih saja kau tak bosan di situ?

Belum juga kah kau lelah tak berlalu?

0 komentar:

Post a Comment