8:37 PM -
1 comment
1 comment
:)
Jika salah satu dari kita adalah api
dan yang lain air, lalu kita bertemu pada satu titik hingga menjadi hangat.
Tapi hangat itu bisa saja lenyap, saat api membara terlalu besar, hingga
menjadikan air semakin memanas, surut lalu menguap. Lalu yang ada hanya akan
ada sebuah bejana yang kerontang dan tak lagi terbasahi oleh air. Akhirnya
melapuk dan merapuh.
Lalu saat semua merapuh, hanya lah
debu hitam yang terlihat. Itu lah kita. Pada akhirnya menjadi satu kembali
dengan saling melebur dan tak membawa wujud awal masing – masing.
Jika ada satu senja yang dapat ku
simpan untuk ku bawa hingga nanti, akan ku letakkan senja itu di langit –
langit kamarmu. Agar ia berwarna jingga dan hangat. Agar ia dapat membuatmu
tersenyum, sekalipun malam di luar dingin dan siang nanti menyengat. Tapi
sayangnya aku bukan lah penangkap senja, aku hanya dapat melihat dan menikmati
senja. Seperti aku menikmati waktu saat di dekatmu.
Jika saja aroma pagi dapat ku
alirkan ke dalam botol parfum kesayanganmu. Maka akan ku alirkan ia setiap
pagi. Agar kau selalu merasa segar, agar kau tak pernah merasa pengap. Tapi
sayangnya aroma pagi tak pernah ingin dialirkan ke dalam botol parfummu. Kita
hanya dapat menghirupnya dari tempat yang berbeda, dari pelataran yang berbeda.
Jika saja aku memiliki daya untuk
terus mengalah dan kalah di hadapanmu. Maka, tak akan ku habiskan daya itu.
Karena jika hanya daya itu yang dapat membuatmu terus ada bersamaku, maka akan
kau biarkan kau terus menang tanpa alasan atasku. Tapi sayangnya daya itu tak berlaku
dalam medan kita. Bukan itu yang dibutuhkan medan kita. Cakramnya dan jalinan
rantainya harus terus berputar dengan seimbang. Karena hanya dengan itu lah
kita dapat terus berjalan hingga nanti kita sampai di suatu tempat yang kita
sebut bahagia. Bukan aku atau kamu yang kuat. Tapi kita yang kuat. Bukan aku
atau kamu yang menang, tapi kita yang menang. Bukan daya yang saling meniadakan
yang dibutuhkan. Karena ia tak akan bertahan. J
1 komentar:
baguss :'D
Post a Comment