Monday, November 4, 2013

3:12 PM - No comments

Hujan Di Kota Tua


Ia masih saja muncul satu per satu
Berurutan, berirama, sesuai ritmenya
Ia masih saja menawan tak terelak
Aku pun masih tersenyum menyaksikannya
Perlahan tapi pasti,
Semuanya seperti lagu yang sedang diputar di radio
Runtut sesuai daftarnya


Aku masih menyesap aromanya di sekeliling tubuhku
Aku masih terpukau oleh kehadirannya, tak kunjung habis
Jiwaku masih saja merasa tenang ketika ia semakin menderasi tubuhku
Semakin aku bahagia, semakin aku menari bersamanya
Tarian kami tak  berencana, tapi berirama, sesuai detak kami masing – masing yang setara


Belaian – belaiannya yang lembut membuatku tak pernah merasa kedinginan saat menari dengannya
Aku tidak takut sakit atau pun lelah
Aku hanya tahu bahagia, tertawa dan menari bersamanya
Sesekali aku bernyanyi untuknya,
Melantunkan tembang yang membuatnya semakin tertawa
Kami,
Berbaur dalam dera dan deru


Kini aku hanya dapat menatapnya pada dimensi waktu lalu
Ia masih dengan diriku yang menari
Seperti melihat rekaman video yang tak hentinya ku putar
Itu waktu yang lalu

Kini ?

Aku hanya terpaku mencoba menggapai – gapai aromanya yang masih tertinggal
Terpisah oleh jarak, waktu, dan dimensi
Aku sendiri di sini, kering
Entah ia dimana
Mungkin sedang bersembunyi
Atau bergelung dalam kenyamanan dunianya
Mungkin juga ia tengah berlatih untuk membelai dan menari bersamaku lagi


Aku rindu aromanya,
Aku rindu belaiannya
Aku rindu menari bersamanya dan bernyanyi untuknya
Aku rindu dengan segala dera dan deru


Seperti janjinya, ia akan datang lagi nanti,
Jika masanya sudah tiba untuk kami menari dan bernyanyi lagi
Seperti janjinya di waktu – waktu lalu,
Sembari menjalani waktu aku hanya menunggunya,
Menunggu bertemu lagi


Denganmu...

H


U


J


A


N



di kota tua 

J


~  Surabaya, November 4th  2013 ~


0 komentar:

Post a Comment