10:07 AM -
No comments
No comments
Untitled #2
Di sela waktu yang terasa begitu singkat,
Di hadapan layar yang tak juga padam
Aku masih saja mengingatmu dengan utuh,
Bagaimana tubuhmu bergerak saat bangun tidur,
Bagaimana kedua bola matamu berusaha berputar seperti
putaran penari bali
Di kisaran suara dengusan lelah manusia – manusia ini
Di dalam bilik yang kaku tak bersahabat ini
Aku masih saja mampu mendengar jelas suara – suaramu
Suara lirihmu yang begitu lembut,
Suara derap langkahmu yang pelan namun pasti saat berjalan
ke arahku
Di tengah jarakku dengan senja
Ruang hampa yang terpapar
Ratusan kilometer kau di sana,
Aku masih sangat jelas merasakan hangatnya pelukanmu,
Ah, ini mungkin rindu,
Yang sudah tak tahu lagi bagaimana mencari pelepasannya,
Dalam hawa yang tak pernah aku suka,
Dapat ku cium aromamu yang lekat,
Walau kau berada dalam hawa yang berbeda di sana
Boleh kah aku menitip rindu pada matahari pagi yang akan
bersinar esok?
Atau langit senja yang sebentar lagi akan memamerkan
semburat jingganya?

0 komentar:
Post a Comment