Tuesday, October 21, 2014

9:13 PM - No comments

Aku, Dia, dan Mereka



Segaris pandangku masih menuju ke arah depan. Menuju  ke arah pantulan cahaya yang menggambarkan diriku seakan nyata. Aku ada, maka ia ada. Aku pergi maka ia sirna. Aku adalah dia dan dia adalah aku. Semua terasa sama dan seirama, namun tak bisa saling menyentuh. Ia bukan masa lalu atau pun masa depan. Meskipun ia juga membawa masa lalu dan berusaha menggapai masa depan. Aku berbisik ia pun berbisik. Aku menangis ia pun menangis. Aku menyipitkan mata, ia pun menyipitkan mata. Sama bukan. Mengapa mereka terus memperebutkan aku? Jika aku ada dua. Bukan kah mereka dapat mendapatkan satu dari masing – masing kami ?



pic by www.erikatzain.wordpress.com



Sejenak aku tersenyum melihatnya. Aku berniat membiarkan salah satu dari mereka mendapatkan aku dan lainnya mendapatkan ia. Tapi kemudian aku terhenyak. “Aku bukan untuk salah satu dari mereka,” ucapnya. “Aku hanyalah untukmu. Hanyalah akan bersamamu. Sampai dunia menghentikan waktunya atas kamu”.

0 komentar:

Post a Comment