Tuesday, August 2, 2011

9:06 PM - No comments

Kamu dan Jingga

Terkadang sore datang tak bersama jingga yang indah. Untuk itu lah kerinduan merasuk di antara aku dan jingga yang indah. Dan itu lah mengapa jingga bagiku adalah indah. Langit sore itu sudah seperti belahan jiwa yang rasanya tak ingin sekali pun aku melewatkannya. Karena kamu tahu begitu menyiksa rasa rindu pada jingga. Ku cari ia pada sejuk pagi tak pernah mampu aku dapati. Ku cari ia pada gemerlap malam tak juga mampu aku dapati. Sekali pun ku cari ia pada hingar bingar siang masih juga tak ku temui ia.

Beberapa bulan belakangan begitu sering saya melewatkan senja yang selalu saya nanti itu. Mungkin itu lah mengapa bagi saya jingga terasa semakin indah. Anda tahu bagaimana rasanya saat rindu itu datang dan rasa ingin memeluk datang begitu kuat, sementara saya hanya mampu melihatnya tanpa merasakan hadirnya. Semburat jingga itu membuat saya yang tengah berada di dalam ruangan begitu sedih.

Hanya sesekali waktu aku menikmati mencuri waktu untuk menikmati jingga. Di atas jalanan kota yang mulai lelah. Hanya sekedar duduk pasrah dengan segelas es krim sambil menikmati lalu lalang kendaraan yang membawa orang – orang kembali ke rumah nyaman mereka. Aku bahagia saat seperti itu.

Saat ini, aku dapat sebebas – bebasnya memeluk jingga. Aku dapat sepuas – puasnya menyesap semburatnya hingga senyum tak lekang dari wajahku. Tak perlu lagi mencuri waktu untuk merasakan udara yang perlahan mulai dingin. Tapi bukan berarti aku tak lagi memiliki kerinduan. mungkin ini adalah pengganti kerinduanku pada jingga. Kamu.

Kamu yang selama ini ternyata menggeser posisi jingga ke ruang rindu. Kamu yang perlahan menepiskan jingga menjadi hal langka bagiku. Dan kini jingga yang menggesermu ke ruang rindu. Jingga yang menepiskanmu menjadi hal yang begitu langka. Kamu dan jingga adalah hal yang saling mensubtitusi dalam ranahku.

Hay, kamu, suatu saat aku perlu mencuri – curi waktu untuk dapat melihatmu tersenyum dan menertawakan hal konyol bersama. Suatu saat aku yang akan merasakan begitu langkanya waktu bersamamu.


J

0 komentar:

Post a Comment