Saturday, May 29, 2010

Aku atau Kenangan

Kali ini bukan lagi jingga

Kali ini siang yang bercerita

Kala mentari terkalahkan kabut gelap nan mendung

Kala amarah teredam mendung yang dingin

Jalanan itu masih saja beraspal halus dan keras

Cukup untuk membuat kulitku terkelupas jika tergesek

Jalanan itu masih panjang dan lurus

Gedung-gedung perkantoran masih berdiri kokoh di sana, dan semakin apik saja

Tiga gedung yang paling ku suka

Tiga gedung yang akan paling ku kenang



Di gedung pertama,

Aku dapat mencari tahu apa artinya

Aku dapat membaca apa maknanya

Aku dapat mencari logika atas 'nya'



Di gedung kedua,

Aku menemukan kesejukan

Aku belajar membacanya

Aku belajar mengenalnya

Aku belajar mengerti bahasanya

Aku belajar memiliki senyumnya, amarahnya, kemanjaannya



Di gedung ketiga,

Aku melepaskan segala penatku

Aku menantikan 'nya' mendatangiku

Aku memesankan ice chocholate untuk dahaganya,

Tak lupa aku menggenggam erat buku favoritnya

Aku dan 'nya' dapat bergurau, sembari menertawakan hal-hal aneh yang lewat di hadapan



Hey,

Aku melamun sembari menunggu antrean di kasir

Kenangan lalu melambaikan tangannya padaku

Ia pamit untuk berkelana, sudah cukup baginya mengunjungiku kali ini



Ya,

Aku tersenyum kecil pada 'nya'

Melambaikan tanganku juga

Melihat 'nya' yang cepat sekali berlalu

Sekarang,



Aku duduk sendiri di sebuah meja

Hanya ada satu cup ice chocholate dan mochachino muffin di hadapanku,

Serta sebuah buku favoritku

Aku lalu tersenyum, sembari angin mendung kota melewatiku



Aku telah kembali lagi,

Kepada kenangan yang tak pernah ingin ku buang



Atau



Kenangan telah kembali lagi,

Kepada aku yang tak pernah ingin beranjak



--Sudirman Street--

0 komentar:

Post a Comment