tell you about
No comments
Aku atau Kenangan
Kali ini bukan lagi jingga
Kali ini siang yang bercerita
Kala mentari terkalahkan kabut gelap nan mendung
Kala amarah teredam mendung yang dingin
Jalanan itu masih saja beraspal halus dan keras
Cukup untuk membuat kulitku terkelupas jika tergesek
Jalanan itu masih panjang dan lurus
Gedung-gedung perkantoran masih berdiri kokoh di sana, dan semakin apik saja
Tiga gedung yang paling ku suka
Tiga gedung yang akan paling ku kenang
Di gedung pertama,
Aku dapat mencari tahu apa artinya
Aku dapat membaca apa maknanya
Aku dapat mencari logika atas 'nya'
Di gedung kedua,
Aku menemukan kesejukan
Aku belajar membacanya
Aku belajar mengenalnya
Aku belajar mengerti bahasanya
Aku belajar memiliki senyumnya, amarahnya, kemanjaannya
Di gedung ketiga,
Aku melepaskan segala penatku
Aku menantikan 'nya' mendatangiku
Aku memesankan ice chocholate untuk dahaganya,
Tak lupa aku menggenggam erat buku favoritnya
Aku dan 'nya' dapat bergurau, sembari menertawakan hal-hal aneh yang lewat di hadapan
Hey,
Aku melamun sembari menunggu antrean di kasir
Kenangan lalu melambaikan tangannya padaku
Ia pamit untuk berkelana, sudah cukup baginya mengunjungiku kali ini
Ya,
Aku tersenyum kecil pada 'nya'
Melambaikan tanganku juga
Melihat 'nya' yang cepat sekali berlalu
Sekarang,
Aku duduk sendiri di sebuah meja
Hanya ada satu cup ice chocholate dan mochachino muffin di hadapanku,
Serta sebuah buku favoritku
Aku lalu tersenyum, sembari angin mendung kota melewatiku
Aku telah kembali lagi,
Kepada kenangan yang tak pernah ingin ku buang
Atau
Kenangan telah kembali lagi,
Kepada aku yang tak pernah ingin beranjak
--Sudirman Street--
0 komentar:
Post a Comment